Pagi ini embun menetes perlahan
Dari cantiknya bunga di halaman
Bagaikan airmata, bergulir perlahan
Dari kelopak bunga tak tertahan
Tuhan
Cerahkan hati bunga
Sinari kelopaknya yang indah
Untuk hari ini dan seterusnya
Bunga bersedih, Hatinya perih
Ku kecup ia agar tegar, karena harinya harus pulih
Banyak suara terpendam
Tak tahan tuk di redam
Bunga lalu berteriak, keras...
Keras tanpa batas..
Suara terpendam itu telah terurai
Meski tersisa sedikit suara
Sedih, mengingat sang tangkai
Tangkai bunga yang terluka
Tuhan, Sembuhkan hati tangkaiku, pondasiku
Ia penyokong ku untuk tetap tegak
Hanya doa ini yang selalu bunga panjatkan
Karena tanpanya bunga layu
Bunga tak mau kehilangan asa
Asa pada Mu
Berikan ia kekuatan, jauhkan ia dari kesusahan
Ia bungaku, bunga yang tak mau ku buat menangis..
Google Search
Indeks Cerita
- Belum Ada Judul (1)
- Bunga (1)
- Dongeng Asal (1)
- Event Info (3)
- Introduction (1)
- Koran Udjo (3)
- Puisi (2)
Showing posts with label Bunga. Show all posts
Showing posts with label Bunga. Show all posts
Sunday, August 3, 2008
Subscribe to:
Posts (Atom)