Sunday, August 3, 2008

Tetesan Embun Bunga

Pagi ini embun menetes perlahan
Dari cantiknya bunga di halaman
Bagaikan airmata, bergulir perlahan
Dari kelopak bunga tak tertahan

Tuhan
Cerahkan hati bunga
Sinari kelopaknya yang indah
Untuk hari ini dan seterusnya

Bunga bersedih, Hatinya perih
Ku kecup ia agar tegar, karena harinya harus pulih

Banyak suara terpendam
Tak tahan tuk di redam
Bunga lalu berteriak, keras...
Keras tanpa batas..

Suara terpendam itu telah terurai
Meski tersisa sedikit suara
Sedih, mengingat sang tangkai
Tangkai bunga yang terluka

Tuhan, Sembuhkan hati tangkaiku, pondasiku
Ia penyokong ku untuk tetap tegak
Hanya doa ini yang selalu bunga panjatkan
Karena tanpanya bunga layu

Bunga tak mau kehilangan asa
Asa pada Mu
Berikan ia kekuatan, jauhkan ia dari kesusahan
Ia bungaku, bunga yang tak mau ku buat menangis..

3 comments:

Anonymous said...

Good morning,

Just want to say,
that I tend to feel the way,
what "bunga" feels today...

Well,
It's just like deja vu to me
but I want to make u sure
that time will heal your sorrow..
and you can be cured
by the love of your love ones.

He is Up Above.
On the high way to Heaven above.
He will wipe up your tears
and change it with a smile
on your face...

cheer up, there is love,
whose wait for you ahead.
Go chase up your love,
or you'll never heal instead...

warmest regards,

Silly

Anna Suharno said...

Puisinya bagus.......aku ingin bisa menulis puisi sebagus/seindah itu di blogqu.....

Ngomong-ngomong,dtng k blogqu ya...
di www.RumahAnna.blogspot.com dan jgn lupa komentar ya.....

Thanx

Me and Me said...

Kamu pasti Bisa..temen ku aja si silly bisa ;) hehehehe.

jangan marah ya Sil? becanda lho..Ana visit tuh blog nya silly banyak puisi bagus..jagonya dia..

Template by - Abdul Munir - 2008